Tertarik Destinasi Wisata di Banyuwangi, Tour Operator Denmark Gelar Famtrip
Sebanyak 6 wisatawan mancanegara dari Denmark dan sekitarnya (Swedia, Norwegia, Finlandia) mengikuti kegiatan familiarization trip (famtrip) di Banyuwangi selama 2 hari (14-15 Maret).
Mereka berprofesi sebagai travel agent, tour operator dan jurnalis. Dalam kunjungan ini, mereka didampingi langsung oleh Sekretaris III Pejabat Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar RI di Kopenhagen, Denmark, Rizka Azizah.
Rombongan diterima di Banyuwangi oleh Asisten Perekonomian dan Kesra, Dwiyanto dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramuda di pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Rabu (15/3).
Difasilitasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, mereka mengeksplor beberapa destinasi di Jawa Timur, termasuk salah satunya Banyuwangi. Saat di Banyuwangi, mereka berkunjung ke beberapa destinasi wisata seperti Pantai Boom Marina, Pendopo Sabha Swagata Blambangan, menikmati dinner sekaligus business gathering bersama travel agent dan tour operator lokal. Selain itu juga merasakan pengalaman tinggal di homestay di kaki Gunung Ijen, dan diakhiri dengan mendaki Gunung Ijen.
Dikatakan Sekretaris III Pejabat Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar RI di Kopenhagen, Denmark, Rizka Azizah, kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan spot-spot wisata Banyuwangi ke Denmark dan negara-negara sekitarnya.
“Mereka senang sekali dengan alam Banyuwangi yang destinasi wisatanya sangat beragam. Sejak awal menginjakkan kaki di Banyuwangi, para wisatawan ini terlihat excited dan surprise." kata Azizah.
Denmark merupakan negaranya flat, tidak ada pegunungan. Namun penduduknya sangat senang melakukan segala aktivitas yang menantang.
"Jadi begitu mereka mengetahui dan merasakan kondisi alam Banyuwangi yang berbukit-bukit, ada pegunungan, perkebunan, pantai, dan lain-lain, mereka langsung bersemangat untuk eksplor Banyuwangi,” kata Rizka Azizah.
Azizah menambahkan, potensi wisata di Banyuwangi sangat besar. Para wisatawan ini siap untuk stay lama dan siap untuk menjelajah Banyuwangi semaksimal mungkin.
"Kami berharap ke depannya ada kerjasama antara KBRI Kopenhagen dengan Pemkab Banyuwangi,” harap Azizah.
Azizah mencontohkan, misal, kerjasamanya bisa dalam bentuk membuka anjungan wisata “Banyuwangi” di Kopenhagen.
“Nanti kita bawa dan perkenalkan musik Banyuwangi ke sana, bawa penarinya, makanannya, ajak travel agent dan tour operator Indonesia yang jual paket-paketnya. Presentasikan apapun tentang Banyuwangi di sana,” tandas Azizah.
Azizah menambahkan, mereka suka hal-hal yang memiliki cerita atau filosofi di baliknya. Misal tentang suku Osing Banyuwangi. Mereka ingin tahu bagaimana kehidupan suku Osing di Banyuwangi. Karena kebudayaan di Denmark itu tidak seberagam Indonesia. Karena itu, cerita yang khas tentang suatu daerah menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi mereka.
Apa yang disampaikan Azizah juga terungkap dari sejumlah peserta famtrip. Salah satunya, agen travel Lars Faursholt, owner dari Worldwide/Nick Tours – Denmark.
“Kami senang diundang ke Banyuwangi, sebuah tempat yang sangat unik. Makanannya enak, humble services, kotanya indah, orang-orangnya ramah, budayanya menarik. Ini menjadi satu pengalaman tersendiri bagi kami. Karena itu kami akan berusaha yang terbaik untuk mempromosikan Banyuwangi,”ujar Lars.
Selain Lars, peserta famtrip lainnya antara lain Mark Temba Christensen dari Singapore Airlines di Denmark. Morten Normann Frederiksen, founder Pilgrim Adventure Denmark. Ellen Marie Wolff Andresen, pemilik Ticket Travel Norwegia. Henrik Lomholt Rasmussen, Jurnalis dan freelancer di Travel Journalist Denmark. Serta Anette Lillevang Kristiansen, Jurnalis Berlingske Denmark.
Menanggapi kepuasan para tamu tersebut, Kepala Disbudpar Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan, ini merupakan tindak lanjut agenda pemulihan sektor ekonomi pasca pandemi covid 19, utamanya pariwisata Banyuwangi.
“Salah satunya kita bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Jatim untuk menghadirkan para agen travel yang diinisiasi Kedubes Denmark. Banyuwangi memang banyak dilirik oleh negara-negara di Eropa. Di negaranya yang beriklim dingin dan susah mencari matahari, di sini mereka akan sangat menikmati berjemur di bawah sinar matahari,” jelas Bramuda.
Menurut Bramuda, destinasi wisata Banyuwangi juga sudah sangat siap.
“Jadi ini membuka peluang baru bagi kita untuk menambah jumlah wisatawan mancanegara. Dan apapun yang menarik tentang Banyuwangi yang tadi mereka sampaikan, seperti cerita rakyat Banyuwangi, bangunan -bangunan tua seperti pabrik di Perkebunan Kalibendo, akan kita masukkan dalam list daya tarik wisata Banyuwangi” terang Bramuda.