Sapi Warga Wongsorejo Raih Juara di Banyuwangi Live Stock Contest 2023
Sapi berjenis Simental milik warga Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, menjadi primadona. Pasalnya, hewan ternak ini memiliki bobot paling berat di acara Banyuwangi Live Stock Contest 2023.
Adalah Rudiyanto, pemilik sapi yang berukuran jumbo dengan berat 1.136 ton itu berhasil mengungguli ratusan sapi ajang tersebut dari 25 Kecamatan lainnya se-Bumi Blambangan di acara yang digeber di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kedayunan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.
Alhasil, Rudi berhasil membawa pulang piala dengan kategori ekstrem dan uang tunai sebesar Rp15 Juta.
Diceritakan Rudi, pihaknya membeli sapi tersebut pada usia 2 tahun lebih dengan bobot 900 Kilogram. Setelah ia rawat kurang lebih sekitar 7 bulan lamanya, sapi tersebut mencapai bobot satu ton lebih. Menurutnya, tak ada pakan khusus untuk mencetak sapi berukuran raksasa tersebut.
“Pakannya seperti sapi pada umumnya yakni, rerumputan dan comboran yang berisi ampas tahu dan tetes tebu,” ungkap Rudi.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, sapi raksasa milik rudi sudah pernah ditawar oleh pembeli dengan harga Rp.100 juta lebih. Menurutnya, harga yang dinegosiasikan tersebut belum cocok dengan hewan kesayangannya tersebut.
"Kalau ada yang cocok, saya lepas. Saya tawarkan sapi ini Rp 200 juta nego," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap, Banyuwangi Livestock Contest 2023 bisa berdampak banyak terhadap sektor peternakan di Banyuwangi. Selain dampak ekonomi, ia juga ingin agar gelaran yang masuk dalam kalender event Banyuwangi Festival itu dapat menjadi sarana edukasi di dunia peternakan.
"Peternakan menjadi sektor penting dan menarik. Karena di Banyuwangi, selain terkenal dengan pertanian dan perikanan, juga peternakannya," kata Bupati Ipuk melalui saluran virtual.
Ipuk merasa senang, karena kontes tersebut juga menjadi wadah bagi para peternak pemula golongan milenial untuk meraup ilmu dari para kawakan. Selain itu, ajang ini juga menjadi tempat bertemu dan berbagi ilmu peternakan. Menurutnya, mulai banyak anak muda di Banyuwangi yang punya minat khusus terhadap dunia peternakan, khususnya pada produk hasil turunannya.
Salah satu contohnya ada di Kecamatan Kalipuro. Beberapa anak muda di kecamatan sisi utara Banyuwangi itu mulai mengembangkan produk-produk dari hasil turunan sapi, seperti susu asli.
"Peternakan ini memegang peran strategis. Tanpa peternakan yang maju, kita tidak akan bisa mengembangkan sektor lainnya. Sektor seperti kuliner dan pemenuhan kebutuhan gizi, misalnya, sangat berkaitan dengan peternakan," urainya.
Plh. Kepala Dinas Peternakan dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi Nanang Sugiarto menambahkan, Banyuwangi Livestock Contest diikuti oleh 256 ternak, baik sapi maupun kambing dan domba yang berasal dari 25 kecamatan se-Banyuwangi.
Ternak-ternak itu memperebutkan 12 kategori untuk sapi, kambing, dan domba.
Dalam kontes itu, Dispertan juga mengusulkan sapi Rambon dan domba Sofas yang merupakan perkawinan domba Suffolk dan Gibas sebagai ternak khas Kabupaten Banyuwangi.
"Semoga kontes ini akan meningkatkan gairah peternakan di Banyuwangi setelah wabah PMK. Serta menjadi ajang temu para peternak sekaligus tempat bagi mereka untuk berbagi ilmu alih teknologi peternakan," imbuhnya.
Sebagai informasi, dalam event Banyuwangi Livestock Contest 2023 ini juga terdapat parade hewan ternak. Dimana hewan-hewan tersebut didandani seperti layaknya seorang model yang berjalan diatas catwalk. Selain itu, acara yang digeber di RTH Kedayunan dimeriahka oleh ratusan siswa-siswi dengan minum susu secara bersama-sama.