Program Pariwisata Halal, Higienis dan Sehat (H2S) Jamin Keamanan dan Kenyamanan Wisata di Banyuwangi
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Dinas Kesehatan melakukan verifikasi program wisata Halal, Higienis dan Sehat (H2S) pada beberapa hotel dan restoran (25/08). Proses verifikasi itu turut melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan akademisi dari UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Maksud dan tujuan program H2S yaitu guna mewujudkan pariwisata halal, higenis dan sehat di Banyuwangi. Pariwisata dengan konsep H2S ini sangat bisa memberi manfaat signifikan bukan hanya untuk wisatawan lokal dan mancanegara saja akan tetapi juga bagi para pelaku wisata dan masyarakat. Konsep halal, higenis dan sehat dalam program ini tak terbatas pada kenyamanan dan keamanan makanan saja, tetapi juga berkaitan dengan lingkungan sehingga sifatnya lebih general.
“Pariwisata Halal Higenis dan Sehat ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga muslim saja tetapi juga penting bagi non muslim. Halal yg dimaksud misalnya adalah hal yg berkaitan dengan bahan-bahan makanan dan minuman yangg dibuat, bagaimana cara mendapatkannya, cara mengolahnya, serta cara menyajikannya,” jelas Dr. Inayatul Mukarromah, dosen UIN KHAS Jember.
Program H2S sendiri juga sangat relevan dengan fungsi MUI sebagai Khodimul Ummah (pelayan umat), Shadiqul Hukamah (mitra pemerintah untuk melindungi ummat terhindang dari barang haram ) dan Himayatul Ummah (pengayom umat). Oleh sebab itu, MUI sangat konsen dan mendukung penuh terhadap eksistensi program H2S sebagai program yang berkelanjutan dalam memfilter perhotelan, reatoran, kafe dan destinasi wisata di wilayah kabupaten Banyuwangi.
“Program H2S menurut saya merupakan gerakan yang sangat strategis dan dinamis dalam membangun eksistensi masyarakat Banyuwangi di era global karena H2S memiliki misi melindungi, menyayomi dan melayani masyarakat sebagai pengguna dan penikmat jasa perhotelan dan restoran yang merebak di Banyuwangi,” ucap Drs. H. Nur Chozin Cholil, Ketua I MUI Banyuwangi.
Dalam proses verifikasi tersebut, sebanyak empat hotel dan tiga restoran dinyatakan memenuhi persyaratan dan lolos sebagai pemegang sertifikat H2S. Hotel ersebut antara lain Hotel Santika, Hotel Dialoog, Hotel Blambangan, dan Hotel Luminor. Sementara untuk restoran, terdapat Warung Mbok Sul, Srengenge Wetan dan Omah Mojopahit. Hotel dan restoran tersebut, memiliki prosedur pengolahan makanan yang halal dan higienis serta kelengkapan fasilitas ibadah bagi para konsumennya.
Program H2S akan terus dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi demi menjamin serta meningkatkan kualitas pariwisata di Banyuwangi. Target jangka pendek, Pembkab akan melakukan verifikasi ke 12 hotel, 12 restaurant atau rumah makan dan 12 destinasi wisata. Dengan adanya program ini, para wisatawan tidak perlu meragukan keamanan dan kenyamanan wisata di Banyuwangi.