Petik Laut di Pantai Lampon Dipadati Ribuan Pengunjung
nasional Dinas Kebudayaan & Pariwisata Banyuwangi

Petik Laut di Pantai Lampon Dipadati Ribuan Pengunjung

318x Dilihat

Memasuki bulan Suro dalam kalender jawa, Banyuwangi memiliki segudang adat dan tradisi. Salah satunya tradisi ritual Petik Laut.

 

Diawali dengan doa, sebuah perahu kecil berisi sesajen kepala sapi, hasil bumi dan laut, di arak dan kemudian dilarung ke laut di Pantai Lampon, Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Rabu, (19/07).

 

Kegiatan ini dilakukan secara meriah dengan ulur tangan para nelayan Pantai Lampon. Diringi iringan musik tradisional Banyuwangi, musik bali dan diramaikan pagelaran wayang kulit, kesenian janger, jaranan, serta dangdut.

 

Tradisi ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil laut para nelayan selama setahun. Tradisi ini pun terselip doa dan harapan untuk keselamatan dan rezeki yang melimpah tahun ini.

 

Tokoh masyarakat Suharsono mengungkapkan, kegiatan ini merupakan tradisi turun menurun yang telah dilaksanakan sejak 1927.

 

"Ritual digelar setahun sekali tiap tanggal 1 Suro atau 1 Muharam. Selain larung sesaji, prosesi ritual juga dilaksanakan dengan prosesi selamatan. Kegiatan ini merupakan ulur tangan masyarakat nelayan Pantai Lampon yang merupakan bentuk guyub rukun warga nelayan Lampon". ungkap Suharsono.

 

Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sangat mengapresiasi kepada warga Pantai Lampon.

 

"Kami sangat bangga kepada warga nelayan pantai Lampon yang guyup dan rukun dalam menggelar kegiatan yang telah turun temurun sejak puluhan tahun yang lalu. Tradisi ini akan terus berlanjut turun temurun atas guyub rukun warganya." kata Bupati Ipuk.

 

Pantai Lampon merupakan pantai yang sangat indah dengan pemandangan pohon kelapa yang sangat banyak menghiasi bibir pantai.