Mengenal Lebih Jauh Sub-tema BEC “The Magic of Ijen Geopark”
nasional Dinas Kebudayaan & Pariwisata Banyuwangi

Mengenal Lebih Jauh Sub-tema BEC “The Magic of Ijen Geopark”

1368x Dilihat

Tak terasa, kita tengah memasuki pekan penyelenggaraan BEC tahun ini. Berbagai persiapan telah dilakukan sejak beberapa bulan terakhir demi terwujudnya parade busana yang memukau. Seperti yang kita ketahui, Geopark Ijen yang baru saja ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark menjadi inspirasi penyelenggaraan BEC tahun ini.

Tema “The Magic of Ijen Geopark” menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta dan designer kostum. Berbeda dengan tema sebelumnya yang berbau etnik, tema “The Magic of Ijen Geopark” lebih mengarah ke dunia fantasi. Perancang kostum dituntut untuk dapat menghadirkan unsur-unsur alam ke dalam kostum. Para peserta pun, juga harus dapat membawakan unsur alam tersebut ke dalam gestur mereka saat tampil nanti.

Kawasan Geopark Ijen memiliki kekayaan  unsur geologi terkemuka (outstanding) di mana masyarakat sekitarnya juga turut berperan dalam melindungi kekayaan alam dan budaya yang ada. Sedikitnya terdapat 21 situs geologi yang dikembangkan oleh tim Geopark Ijen, mulai dari skala lokal hingga skala internasional. Tujuh situs di antaranya, menjadi sub-tema BEC yang keindahannya akan dibingkai dalam kostum karnaval. Yuk simak ulasan di bawah ini agar agar semakin familiar dengan sub-tema BEC tahun ini! 

1. Kawah Ijen


Merupakan danau asam aktif di puncak Gunung Ijen yang memiliki kedalaman hingga 182 m. Kawah Ijen membentang seluas 2 km dan memancarkan warna hijau tosca yang sangat menawan. Bebatuan di sekitar kawah berwarna kuning kemerahan akibat mengalami proses ubahan yang berkaitan dengan sistem hidrotermal aktif. Daya tarik Kawah Ijen yang begitu mendunia adalah keberadaan api biru abadi yang merupakan hasil reaksi antara gas sulfur dan oksigen pada temperatur tinggi. Sub-tema Kawah Ijen dalam BEC tahun ini akan dibawakan oleh peserta anak-anak.

2. Sembulungan


Merupakan semenanjung yang terletak di sisi timur selatan Banyuwangi. Kawasan ini dikelilingi oleh formasi batu gamping terumbu atau yang dalam istilah geologi disebut Noegen. Formasi tersebut merupakan campuran antara fosil terumbu karang dan hewan laut yang telah membatu selama kurang lebih 23 juta tahun. Di kawasan ini juga terdapat teras batugamping yang terbentuk oleh kombinasi antara abrasi dan pengangkatan daratan. Setidaknya terdapat tiga level teras batu gamping yang terbentuk pada periodik berbeda, hal ini menunjukkan bahwa kawasan ini mengalami tiga tahap pengangkatan oleh proses tektonik. Sama dengan sub-tema sebelumnya, sub-tema Sembulungan juga akan ditampilkan oleh peserta anak-anak.

3. Parang Ireng


Merupakan pantai yang memiliki gugusan lava dengan struktur bantal. Keberadaan lava tersebut menunjukkan bahwa di sana merupkan tempat bertemunya lava panas dengan air laut. Struktur bantal terbentuk akibat adanya tekanan suhu yang berbeda antara kedua objek. Pantai ini memiliki pasir dengan butiran unik yang merupakan fosil dari cangkang Foraminifera. Akumulasi fosil yang menjadi butiran pasir tersebut adalah saksi perubahan iklim yang terjadi selama jutaan tahun.

4. Air Terjun Lider


Merupakan air terjun di kaki Gunung Raung dengan ketinggian mencapai 70 meter. Lembah air terjun terbentuk akibat erosi batuan piroklastik di bawah lava yang lebih resisten. Dinding lembah dihiasi oleh kekar kolom yang berbaris rapi dengan ukuran 5-7 meter. Formasi kekar kolom ini merupakan hasil dari pelepasan tekanan yang terjadi selama pendinginan lava erupsi Gunung Raung. Kawasan ini juga menyimpan endapan dua material vulkanik yang membentuk perlapisan. Rekahan antara dua lapisan tersebut menjadi celah munculnya mata air.

5. Pulau Merah


Merupakan pantai yang cukup ikonik karena memiliki pulau kecil di pesisirnya. Pulau tersebut merupakan sisa dari pusat tubuh gunung api yang membentuk batuan terobosan. Bentang alam geologi sirkular yang mengelilingi kawasan Pulau Merah juga merupakan jejak kawah gunung api purba. Kawasan ini menyingkap batuan beku jenis granodiorit yang berumur 28-33 juta tahun. Erosi pada batuan terubah selama jutaan tahun, menghasilkan material pasir berwarna kemerahan yang semakin menyala ketika tertimpa cahaya matahari terbenam di sore hari.

6. Sukamade


Merupakan biosite yang letaknya tersembunyi di balik lebatnya hutan Meru Betiri. Selain menyimpan keindahan alam yang menakjubkan, pantai Sukamade merupakan habitat alami beberapa spesies penyu untuk bertelur. Spesies tersebut di antaranya penyu sisik, penyu lekang, penyu blimbing dan penyu hijau. Sebagai bagian dari taman nasional, pantai ini menjadi zona pemanfaatan intensif untuk mengamati telur penyu dan pelepasan anak penyu atau tukik.

7. Alas Purwo


Merupakan taman nasional sekaligus hutan tertua di tanah Jawa. Sejak 2016 lalu, Alas Purwo ditetapkan sebagai cagar biosfer karena memiliki keanekaragaman hayati dan ekosistem. Kawasan tersebut merupakan rumah bagi 700 jenis flora, 50 jenis mamalia, 320 jenis burung, 15 jenis amfibi serta 48 jenis reptil. Terdapat savana buatan yang digunakan sebagai padang penggembalaan mamalia besar dan beberapa jenis burung. Garis pantai kawasan Alas Purwo terkenal memiliki omak terbaik di dunia dan dihiasi dengan batuan gunungapi tua yang berwarna kehitaman. Sub tema Alas Purwo sendiri terbagi ke dalam tiga kategori yaitu, (1) G-Land; (2) Savana Sadengan dan (3) Goa Istana.

Dengan sub-tema kekayaan alam yang begitu megah, dapat dibayangkan bagaimana BEC “The Magic of Ijen Geopark” akan sangat memukau. Masing-masing sub-tema memiliki keunikannya tersendiri baik dari segi warna, bentuk hingga ekspresi para pesertanya.

Untuk pertama kalinya pula, tahun ini BEC digelar dengan rangkainan acara selama sepekan penuh, mulai tanggal 5 sampai 9 Juli 2023. Rangkaian tersebut mencakup acara ethno wear (5 Juli di Lorong Bambu Gesibu Blamangan), muhibah budaya (7 Juli di Gesibu Blambangan), parade kostum (8 Juli start SDN Kepatihan dan finish Kantor Pemda), konser malam awarding (9 Juli di Gesibu Blambangan) serta Pameran Karya Geopark yang akan berlangsung dari tanggal 6 hingga 9 Juli di Gesibu Blambangan. Jadi, ayo tandai kalendermu dan sampai jumpa di rangkaian kemegahan BEC “The Magic of Ijen Geopark”.