Keren! Busana Pengantin Mupus Braen Jadi Busana Terbaik Pilihan Presiden RI di Istana Merdeka
Para undangan perayaan Upacara HUT ke-78 RI di Istana Merdeka mengenakan berbagai macam baju adat, Kamis (17/8). Dari baju adat yang dikenakan para undangan, dipilih 5 busana terbaik. Salah satunya yang terpilih adalah busana pengantin dari Banyuwangi.
Busana tersebut dikenakan oleh pasangan suami istri, Muhammad Khoharrudin & Fitrotul Azizah, yang datang dari Banyuwangi. Keduanya mengenakan busana pengantin khas Banyuwangi (Kemanten Osing), yakni Mupus Braen Blambangan.
Khohar, panggilannya, dengan penuh semangat menceritakan bagaimana mereka berhasil meraih posisi dalam lima busana terbaik di Istana Merdeka, Jakarta.
"Sebelum kita berangkat, kita daftar dulu di web resmi Istana. Alhamdulillah dari kuota 8000 undangan. Kita berdua dapat tiket hadir di upacara pengibaran bendera," kata Khohar.
"Akhirnya kita punya ide mengenakan pakaian adat Banyuwangi," sambung warga asal Kecamatan Srono, Banyuwangi tersebut.
Setelah dipastikan hadir, mereka menghubungi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Mohammad Yanuar Bramuda, untuk meminta dukungan dalam hal pakaian.
"Setelah kita dipastikan hadir, saya langsung menghubungi Pak Bram melalui chat Facebook. Menyampaikan kita berdua dapat undangan di Istana untuk hadir di upacara kemerdekaan RI," tutur Khohar.
Khohar menambahkan, pada saat saya menghubungi Kadisbudpar, ternyata bisa support untuk pakaiannya.
"Jadi langsung Pak Bram gak lama langsung chat balik. Sampai situ kita diarahkan ke Cindesutro untuk fiting baju," imbuhnya.
Dalam persiapan yang sangat rinci, Khohar dan Pipit (istrinya) memastikan setiap detail dari pakaian. Mereka bahkan memesan langsung bunga melati ke perajin di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi.
Kemudian mereka melakukan perjalanan dari Banyuwangi menggunakan kereta api. Tiba di Jakarta, beruntung, ada seorang perias asal Cirebon yang juga undangan upacara di Istana bersedia merias. Akhirnya, baju adat pengantin Banyuwangi beserta hiasannya sukses dipakai.
"Mengenakan pakaian Mupus Braen dibilangnya unik dan seger ya. Karena semua daun-daunan seger, bunga melati asli, Jadi different ya dari kebanyakan baju adat yang dipakai," ungkapnya.
"Terima kasih kepada Pemkab Banyuwangi dalam hal ini Disbudpar, juga Cindesutro. Alhamdulillah bangganya pakai baju adat Banyuwangi," ucapnya.
Sementara itu, Kadibudpar Banyuwangi, Bramuda, mengungkapkan rasa syukur pemerintah daerah dan masyarakat berkolaborasi menunjukkan prestasi.
"Bahwa sebenarnya kalau pemerintah dan masyarakat bergabung bersama-sama, InsyaAllah Banyuwangi akan semakin mewangi. Dan Alhamdulillah pada HUT Ke-78 RI ini mendapatkan prestasi yang baik dari Presiden Joko Widodo," kata Bramuda.
Pakaian Mupus Braen Blambangan merupakan busana adat pengantin Banyuwangi yang didominasi warna merah, hitam, dan emas merupakan upacara adat pengantin masyarakat. Riasan pengantin Banyuwangi ini sudah dikembangkan sejak tahun 1970.
Saat peringatan HUT RI di Istana Merdeka, Mupus Braen menjadi salah satu busana terbaik bersama busana yang dibawakan putra Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep yang membawakan Pakaian Adat Minahasa, Sulawesi Tenggara.
Selain itu busana pakaian adat Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, yang dibawakan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga terpilih menjadi yang terbaik.
Dua busana terbaik lainnya adalah Pakaian Adat NTT yang dibawakan oleh Raja Amarasi; dan Pakaian Adat Bengkulu, yang dibawakan Grety.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku bangga baju adat pengantin Banyuwangi terpilih menjadi salah satu busana terbaik yang terpilih dalam rangkaian upacara HUT Kemerdekaan RI.
"Selamat kepada Pak Kohar dan pasangannya yang telah terpilih sebagai busana adat nusantara terbaik. Kami juga terima kasih telah mempromosikan seni budaya secara tidak langsung," kata Ipuk.
Ipuk mengatakan Banyuwangi juga rutin mengenalkan adat pengantin Banyuwangi, melalui Festival Pengantin Nusantara, yang tahun ini baru saja digelar pada, 5 Juni lalu.
"Kami terus konsisten mengeksplorasi budaya kami, termasuk Festival Pengantin Nusantara yang mengenalkan adat pengantin di Banyuwangi," tambah Ipuk.
Busana pengantin Banyuwangi pernah diangkat sebagai tema utama dalam parade fashion ethnik, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025, yang mengusung The Usingnese Royal Wedding. Saat itu karnaval megah ini memperagakan ragam pengantin ala Banyuwangi, termasuk Mupus Braen Blamvangan, dalam balutan kostum yang kontemporer.
Kohar dan Pipit hadir di Istana Negara setelah mendapatkan undangan upacara melalui war undangan yang dibuka Sekretariat Presiden. Dilihat dari youtube Sekeetariat Presiden, keduanya tampak mencolok dari undangan lain saat memakai busana pengantin Mupus Braen Blambangan di istana Merdeka.