Kadispbudpar Berikan Tips Berwisata Aman dan Nyaman di Banyuwangi
Banyuwangi terkenal akan wisatanya. Pasalnya, Kabupaten berjuluk 1000 destinasi wisata ini tengah gencar menerapkan berwisata aman dan nyaman bagi wisatawan. Kamis, (4/5).
Melihat keindahan baik wisata alam dan buatan di Banyuwangi, menjadi salah satu primadona para wisatawan. Apalagi disaat musim libur, wisatawan sangatlah meningkat drastis.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi memberikan tips berwisata aman dan nyaman.
Kadisbudpar Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda menyampaikan tips pertama yaitu tentukan tempat wisata terlebih dahulu yang mau dikunjungi. Menurutnya, pemilihan tempat wisata sangatlah penting untuk menyesuaikan kenyamanan dan keamanan. Pasalnya, masing-masing destinasi mempunyai kriteria-kriteria tertentu yang harus dibawa.
“Peralatan yang akan dibawa termasuk pakaian yang digunakan antara pergi ke gunung dan pantai pasti beda,” kata Bramuda.
Bramuda memberikan contoh, jika seseorang ingin berlibur bersama keluarga ke Gunung Ijen, peralatan yang dibawa diantaranya, sepatu, jaket yang cukup bisa menahan dingin dan tas sebagai tempat membawa makanan penuh protein, jas hujan, senter dan masker untuk meminimalisir asap belerang.
Tak hanya itu, Bramuda juga menghimbau bagi wisatawan yang membawa kendaraan pribadi harus mempelajari medan yang akan ditempuh dan melakukan pengecekan terhadap kondisi kendaraannya. Karena, jalur lintas tanjakan di Gunung Ijen curam.
“Baik motor atau mobil yang bertransmisi matic yang rawan rem blong, kami himbau lebih baik naik menggunakan mobil jenis jeep atau Damri,” ungkapnya.
Selanjutnya, jika pengunjung memilih menghabiskan liburan di pantai, Bramuda menghimbau untuk mentaati peraturan yang ada disana atau mentaati kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat.
“Karena yang perlu diketahui bahwa tidak semua pantai di Banyuwangi bisa digunakan untuk mandi atau berenang." cetusnya.
Selain itu, demi menjaga keamanan dan kenyamanan para pengunjung yang sedang berlibur ke destinasi wisata yang ada di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini, Disbudpar Banyuwangi terus melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) berkolaborasi dengan pengelola wisata atau pokdarwis.
“Tidak hanya destinasi wisata, hotel dan restoran pun kita pantau agar siap menyambut pengunjung. Tentunya memberikan rasa aman dan nyaman,” terangnya.
Perlu diketahui, Pemkab Banyuwangi telah memberikan pelatihan kepada pelaku jasa pariwisata di Bumi Blambangan yaitu hotel dan restoran untuk melakukan standarisasi terkait Halal, Higienis dan Sehat (H2S), bekerjasama dengan Kementerian Agama, Dinas Kesehatan dan Perguruan Tinggi yang ada di Banyuwangi.
Tinggalkan komentar